Universitas Yatsi Madani, 2 Juni 2025 — Suasana hening menyelimuti bumi perkemahan saat slyer disematkan satu per satu kepada para peserta DIKLATSAR MAPALA HIMAPASTI Angkatan XII. Setelah lima hari penuh perjuangan, mulai tanggal 29 Mei hingga 2 Juni 2025, momen penyematan ini menjadi simbol lahirnya kader-kader baru pecinta alam yang tidak hanya tangguh secara fisik, tetapi juga memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan.
Dengan mengusung tema “Membentuk Jiwa yang Berdedikasi, Berani, dan Peduli”, kegiatan ini dirancang bukan sekadar sebagai pelatihan lapangan, tetapi juga sebagai wadah pembentukan karakter mahasiswa yang sadar akan tanggung jawab sosial dan ekologis.
Alam sebagai Guru, Tantangan sebagai Teman
Di tengah derasnya arus digitalisasi dan kehidupan yang serba instan, kegiatan DIKLATSAR mengajak para peserta untuk kembali menyatu dengan alam. Mereka dilatih untuk bertahan hidup, memahami medan, bekerja dalam tim, hingga merefleksikan peran manusia dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
“Diklatsar ini bukan hanya ajang uji fisik, tetapi juga latihan mental dan empati. Kita belajar bahwa alam bukan untuk ditaklukkan, tapi untuk dihormati dan dijaga,” ujar Ketua Pelaksana kegiatan dalam penutupan acara.
Kritis terhadap Krisis Lingkungan
Pentingnya DIKLATSAR ini juga terlihat dari muatan materi yang dibawakan. Para peserta tidak hanya diajarkan teknik-teknik pencinta alam, tetapi juga diberikan wawasan mendalam tentang krisis iklim, deforestasi, pencemaran lingkungan, dan ancaman nyata terhadap keberlanjutan bumi.
Perwakilan dosen pembina MAPALA HIMAPASTI menyampaikan bahwa generasi muda saat ini harus memiliki keberanian bersikap kritis terhadap isu-isu lingkungan, terutama di tengah semakin masifnya eksploitasi alam dan kurangnya perhatian terhadap konservasi.
“Kita sedang hidup di zaman yang menuntut lebih dari sekadar kepedulian—kita butuh aksi nyata. Kegiatan ini adalah langkah kecil tapi berarti,” tegasnya.
Penyematan Slyer: Lebih dari Sekadar Seremoni
Penyematan slyer bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari komitmen jangka panjang sebagai anggota MAPALA HIMAPASTI. Dengan semangat yang berkobar, para peserta resmi menjadi bagian dari keluarga besar pencinta alam Universitas Yatsi Madani.
“Slyer ini bukan sekadar simbol, tapi janji. Janji untuk menjaga alam, menjadi pribadi yang berani membela yang benar, dan berdedikasi dalam pengabdian terhadap masyarakat dan lingkungan,” ungkap salah satu peserta yang kini resmi menjadi anggota MAPALA.
Langkah Menuju Masa Depan yang Lebih Hijau
Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa di tengah krisis lingkungan yang kian nyata, kampus dan mahasiswa memiliki peran strategis dalam menciptakan perubahan. DIKLATSAR MAPALA HIMAPASTI membuktikan bahwa kesadaran lingkungan, keberanian bertindak, dan dedikasi sosial dapat dibentuk sejak bangku kuliah.
Selamat kepada seluruh anggota MAPALA HIMAPASTI Angkatan XII. Semoga semangat keberanian, dedikasi, dan kepedulian yang telah ditanamkan selama DIKLATSAR menjadi bekal untuk terus menjaga bumi dan menginspirasi sekitar.
Dokumentasi kegiatan dan semangat para peserta dapat dilihat di akun resmi Universitas Yatsi Madani.